Tentang daerah asalku, yaitu kota Kediri Jawa Timur

CERITA SEJARAH

Kota ini awalnya berupa sebuah Kerajaan Kadiri. Tapi pada akhirnya dipilah menjadi dua kerajaan, yaitu Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Panjalu. Raja kerajaan Kediri yang terkenal adalah Jayabaya. Raja ini terkenal dengan karyanya yang berupa Jangka Jayabaya yang berisi sebuah ramalan-ramalan yang akan terjadi pada negeri ini kelak.Setelah kejayaan tersebut, kerajaan Kediri perlahan-lahan tenggelam dan menurut sejarah Raja terakhir Kerajaan Kediri Kertajaya, beliau meninggal dalam petempuran di desa Tumapel dalam perlawanan melawan Ken Arok pada 1222, Ken Arok ialah Raja Singosari yang pertama yang wilayahnya menggantikan Kerajaan Kediri. Kediri pada masa Revolusi Kemerdekaan 1945-1949 pernah dilewati oleh Panglima Besar Jendral Sudirman, kediri pun mencatat sejarah yang kelam juga ketika era pemberontakan G-30 S, di mana banyak penduduk Kediri yang ikut menjadi korbannya.




LETAK GEOGRAFI


Kota ini berjarak ±128 km dari Surabayaibu kota provinsi Jawa Timur terletak antara 07°45′-07°55’LS dan 111°05′-112°3′ BT.[1] Dari aspek topografi, Kota Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 m diatas permukaan laut, dengan tingkat kemiringan 0-40%
Struktur wilayah Kota Kediri terbelah menjadi 2 bagian oleh sungai Brantas, yaitu sebelah timur dan barat sungai. Wilayah dataran rendah terletak di bagian timur sungai, meliputi Kec. Kota dan Kec. Pesantren, sedangkan dataran tinggi terletak pada bagian barat sungai yaitu Kec. Mojoroto yang mana di bagian barat sungai ini merupakan lahan kurang subur yang sebagian masuk kawasan lereng Gunung Klotok (472 m) dan Gunung Maskumambang (300 m).
Secara administratif, Kota Kediri dibagi 3 kecamatan yaitu
Dan berada di tengah wilayah Kabupaten Kediri dengan batas wilayah sebagai berikut :


Di sini terdapat industri rokok domestik. Perusahaan rokok Gudang Garam yang merupakan perusahaan rokok terbesar di Indonesia, sekitar 16.000 warga kediri menggantungkan hidupnya kepada perusahaan ini,selain itu Gudang Garam menyumbangkan pajak dan cukai yang relatif besar terhadap pemkot Kediri. Kota Kediri juga mengembangkan industri skala rumah tangga.
PEMBAGIAN WILAYAH ADMINISTRATIF

Kota Kediri terdiri atas 3 kecamatan, yaitu:


sumber
MAKANAN KHAS

1. TAHU KUNING

Tahu Kuning Kediri, Atau sering juga disebut Tahu Takwa, merupakan produk unggulan Kediri, Jawa Timur. Makanan yang unik berwarna kuning ini sangat digemari masyarakat Kediri dan sekitarnya. Rasa yang khas, kenyal, bentuk yang unik, berbeda dengan tahu-tahu yang ada di pasaran sekarang ini. Diprediksi mulai diproduksi sekitar tahun 1920-an dan booming pada awal tahun 1950-an. Menjadi oleh-oleh khas Kediri, kota kecil di kaki Gunung Kelud, Jawa Timur.

Pelopor dan Legenda Pabrik Tahu Takwa Kediri
Pelopor industri tahu Kediri adalah Lauw Soe Hoek atau hingga kini lebih dikenal sebagai Bah Kacung. Ia mulai merintis usaha tahu sejak 1912. Saat ini usahanya telah diteruskan oleh cucunya Herman Budiono setelah putranya Yosef Seger Budisantoso (Lauw Sing Hian) meninggal bulan Mei 2008 lalu.


Sejak dahulu sejak pagi buta toko Bah Kacung telah melakukan aktivitasnya. Toko ini telah buka untuk melayani pembelinya sejak jam 6 pagi hingga jam 8 malam. Sebagai penerus generasi ke-3 Herman tetap berusaha menjaga tradisi yang telah ditetapkan oleh kakeknya itu.

Salah satu cara untuk menjaga “citra” tahu Bah Kacung adalah masih tetap mempertahankan cara tradisional dalam membuat tahu Bah Kacung. Peralatannya masih dibuat dari kayu dan batu, serta dikerjakan secara manual dengan tenaga manusia. Bahkan, pembakarannya masih menggunakan kayu. “Dengan menggunakan gilingan ini rasa tahu lebih gurih karena bubur kedelai tidak lumat terlalu halus seperti hasil jika digiling dengan mesin. Bahkan ampas tahunya masih terasa gurih.” Jelas Herman.

Sementara itu, industri tahu Kediri lain sudah lebih maju. Mereka berproduksi dengan peralatan dan kemasan moderen berbahan pengawet, sehingga bisa mengirim tahu ke luar Kediri. Tak heran jika kapasitas produksi Bah Kacung pun terbatas. Malah, sampai sekarang mereka tidak membuka cabang atau menitipkan tahunya ke agen manapun.

Hingga saat ini meski Bah Kacung telah meninggal tahun 1963, namun tahu Bah Kacung masih bisa kita nikmati dan membeli di tokonya yang terletak di Jalan Trunojoyo pecinan kota lama Kediri. Tahu produksi Bah Kacung memang telah menjadi legenda Kediri.

Proses pembuatan
Kedelai direndam dulu selama enam jam. Setelah kulit arinya dapat terlepas, kemudian digiling menjadi adonan bubur halus. Kedelai yang digiling akan berubah menjadi bubur encer kedelai putih.

Selanjutnya, bubur encer putih ini dimasak usahakan Apinya tidak boleh terlalu besar dan juga tidak boleh mati. Jadi, seluruh bagian cairan kedelai bisa matang dengan sempurna.

Lalu setelah matang disaring dengan kain hingga terpisah dengan ampasnya (ampas ini biasanya ada yang membeli untuk diolah menjadi tempe menjes).

Cairan ini harus diaduk perlahan dengan takaran tertentu dicampuri cuka. Setelah menggumpal, barulah adonan lumat ini dituang dalam cetakan. Usai diratakan dan ditekan supaya padat, gumpalan tadi dipres dengan alat dari kayu. Supaya tahunya sama sekali tidak berair, alat pres tadi diberi empat gandulan besi. Masing-masing beratnya 20 kg. Setelah dipres dengan besi selama seperempat jam, tahu dipotong dan siap dijual.

Sampai disini proses pembuatan tahu sudah selesai, dan disinilah bedanya antara tahu biasa dengan tahu takwa atau tahu kuning Kediri, untuk pembuata tahu takwa harus melewati satu proses lagi yaitu Tahu putih tadi harus dimasak dalam campuran air dan tumbukan kunyit, serta sedikit garam. Itu sebabnya, rasa takwa gurih dan sedikit asin. Warnanya juga kuning dan baunya lebih harum ketimbang tahu biasa. Tahu takwa juga enak dimakan begitu saja, tanpa dimasak terlebih dulu.

sumber 


2. GETHUK PISANG



Gethuk pisang atao dalam bahasa jawa lebih dikenal dengan gethuk gedang adalah salah satu makanan khas dari kota Kediri Jawa Timur. Olahan dari pisang ini rasanya manis legit dan dibungkus dengan daun pisang mirip lontong.

Keberadaan gethuk pisang sebagai salah satu ikon kuliner Kota Kediri telah mengguratkan riwayat tersendiri. Meskipun belum diketahui mengenai asal-usul si manis dari Kediri ini, namun tradisi pembuatan dan pengolahan gethuk pisang diyakini sudah berlangsung secara turun-temurun dan diwariskan lintas generasi. Konon, gethuk pisang ini sudah populer sejak zaman Kerajaan Kadiri.

Buat teman-teman yang berkunjung ke Kediri, jangan lupa membeli gethuk pisang untuk oleh-oleh ya. Gethuk pisang bisa dibeli di toko khusus oleh-oleh Kediri, lapak-lapak yang berjajar di tepi jalan raya maupun pedagang asongan. Harganya pun tak mahal, cukup Rp. 2500 - Rp. 5000 aja . Tergantung merk atau besar kecilnya ukuran gethuk yang dibeli.
Namun harus diingat kalau gethuk pisang ini dibuat secara alami tanpa bahan pengawet jadi hanya bertahan dua hari pada suhu ruangan atau bisa bertahan empat sampai lima hari jika disimpan di lemari pendingin.

sumber : http://www.ennymamito.com/2013/06/gethuk-pisang.html

TEMPAT PARIWISATA

Gunung kelud merupakan gunung berapi aktif yang berada di jawa timur. Gunung kelud terletak antara kabupaten kediri dan blitar. Ini adalah salah satu pilihan wisata keluarga yang menarik.
Untuk menuju puncak gunung kelud bisa meleati kabupaten kediri, namun juga bisa melewati kabupaten blitar, namun nantinya juga akan melewati kabupaten kediri.

Untuk mencapai puncak gunung kelud tersebut bisa di akses menggunakan motor dan juga mobil, menempuh waktu sekitar 1 jam merupakan hal yang sepadan dengan keindahan yang ada di gunung kelut. Anda harus berhati hati apabila ingin ke puncak gunung kelud, karena medan yang cukup ekstreem.




2. Air panas anak gunung Kelud

Air panas anak gunung kelud ini terletak di antara kabupaten kediri dan blitar, ini merupakan objek wisata kota Kediri yang juga memiliki keunikan. untuk menuju lokasi air panas harus melewati 800 anak tangga, yang cukup melelahkan.
Asap putih yang terus menerus keluar dari tempat tersebut dan di tambah dengan batu batu berwarna kecoklatan yang berjajar membuat semakin indah dan menarik.



sumber 

3. Simpang Lima Gumul (SLG)


SLG

Simpang Lima Gumul adalah salah satu aset wisata Kabupaten Kediri. Monumen ini mirip dengan Arch D' Triomphe Di Paris. Dengan arsitektur yang mirip dengan Arch D' Triompe di padukan dengan ornamen dinding yang bercerita tentang kehidupan masyarakat Kediri, (SLG) Begitulah masayarakat Kediri menyebutnya, memberikan nuansa tersendiri, yaitu perpaduan antara bangunan Eropa dan Jawa. Bisa di katakan ini adalah Arch D' Triomphenya masyarakat Kediri.

1 komentar :

Sisil Chintya mengatakan...

Sebagai Situs Bandar Judi Online Terbesar dan Terbaik 2019, S128Cash menyediakan berbagai BONUS-BONUS menarik yang sangat mudah untuk Anda dapatkan, seperti :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS FREEBET 200rB
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!

Disini juga menarwarkan semua permainan populer, yakni :
- Sportbooks
- Live Casino
- IDN Poker
- Sabung Ayam Online
- Slot Games
- Tembak Ikan Online
- Klik4D

Untuk Minimal Deposit : Rp 25.000,- ( ATM, PULSA, OVO, GOPAY )
Untuk Minimal Withdraw : Rp 50.000,-

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami melalui :
- Livechat : Live Chat Judi Online
- WhatsApp : 081910053031

Link Alternatif :
- http://www.s128cash.org

Judi Bola

Cara Daftar Judi Bola

Posting Komentar